REFRIGERASI
DAN AC
? Apakah Refrigerasi dan Penyejuk AC itu
Refrigerasi
dan penyejuk AC
digunakan untuk mendinginkan
produk atau lingkungan gedung. Sistim refrigerasi atau
penyejuk AC (R) memindahkan panas dari tangki
reservoir rendah energi yang lebih dingin ke tangki reservoir energi
tinggi yang lebih hangat (lihat Gambar 1).
Terdapat beberapa putaran/ loop perpindahan panas
dalam sistim refrigerasi seperti terlihat pada Gambar 1. Energi panas bergerak
dari kiri kekanan yang diambil dari ruangan dan dikeluarkan ke luar ruangan
melalui lima putaran/ loop perpindahan panas:
· Putaran/ loop udara dalam ruangan.
Pada loop sebelah kiri, udara dalam
ruangan digerakkan oleh fan pemasok udara melalui kumparan pendingin, yang akan
mentransfer panasnya ke air dingin/ chilled water. Udara dingin kemudian mendinginkan ruangan gedung.
· Putaran/ loop air dingin. Digerakkan oleh pompa
air dingin/ chilled water, air kembali dari kumparan dingin ke penguap
pendingin chiller untuk didinginkan ulang.
· Putaran/ loop refrigeran. Dengan menggunakan
refrigerant perubahan fase, kompresor chiller memompa panas dari air dingin/
chilled water ke air kondenser.
· Putaran/ loop air kondenser. Air
menyerap panas dari kondenser pendingin, dan pompa air kondenser mengirimkannya
ke menara pendingin.
· Putaran/ loop menara pendingin. Fan
menara pendingin menggerakan udara melintasi aliran terbuka air kondenser
panas, memindahkan panas ke luar ruangan.
? Sistem Penyejuk AC
Tergantung pada penerapannya, terdapat berbagai
opsi/ kombinasi penyejuk udara AC yang
tersedia untuk penggunaannya:
·
Penyejuk udara (untuk ruangan atau mesin-mesin)
·
Penyejuk udara AC Split
·
Unit kumparan fan pada sistim yang lebih besar
·
Unit handling udara pada sistim yang lebih besar
? Sistim Refrigerasi (untuk proses)
Sistim refrigerasi berikut tersedia untuk
proses-proses industri (misal plant pendingin) dan keperluan domestik (unit
modul seperti kulkas):
·
Unit modul ekspansi langsung yang berkapasitas kecil sama dengan kulkas.
· Plant air dingin/ chilled water yang terpusat
dengan air dingin/ chilled water sebagai
refrigeran sekundernya untuk kisaran suhu diatas 5 oC. Dapat juga
digunakan sebagai pembentuk gumpalan es.
· Plant air garam, yang menggunakan air garam untuk
suhu yang lebih rendah, refrigeran sekunder untuk penerapan suhu sub-nol, yang
kemudian menjadi kapasitas unit modul
dan kapasitas plant yang terpusat.
· Kapasitas plant hingga 50 TR (ton refrigerasi)
biasanya dianggap sebagai unit yang
berkapasitas kecil, 50 – 250 TR sebagai unit berkapasitas menengah dan diatas
250 TR sebagai unit berkapasitas besar.
Sebuah perusahaan besar dapat memiliki sekumpulan
unit, seringkali dengan pompa air dingin/ chilled water, pompa air kondenser,
menara pendingin, sebagai utilitas diluar lokasi. Perusahaan yang sama mungkin
juga memiliki dua atau tiga tingkat refrigerasi dan penyejuk AC seperti
kombinasi antara:
·
Penyejuk udara AC yang nyaman (20 – 25 oC)
·
Sistim chilled water (80 – 100 oC)
·
Sistim air garam (penerapan sub-nol)
? Jenis-Jenis Refrigerasi Dan Penyejuk Udara Ac
Bagian ini menerangkan dua prinsip jenis plant
refrigerasi yang ditemukan di industri: Refrigerasi Kompresi Uap /Vapour
Compression Refrigeration (VCR) dan Refrigerasi Penyerap Uap/ Vapour Absorption
Refrigeration (VAR). VCR menggunakan
energi mekanis sebagai energi penggerak untuk refrigerasinya, sementara itu VAR
menggunakan energy panas
sebagai energi penggerak refrigerasinya.
? Sistim Refrigerasi Kompresi Uap
Siklus refrigerasi kompresi mengambil keuntungan
dari kenyataan bahwa fluida yang bertekanan tinggi pada suhu tertentu cenderung
menjadi lebih dingin jika dibiarkan mengembang. Jika perubahan tekanan cukup
tinggi, maka gas yang ditekan akan menjadi lebih panas daripada sumber dingin
diluar (contoh udara diluar) dan gas yang mengembang akan menjadi lebih dingin
daripada suhu dingin yang dikehendaki. Dalam kasus ini, fluida digunakan untuk
mendinginkan lingkungan bersuhu rendah dan membuang panas ke lingkungan yang bersuhu
tinggi.
Siklus refrigerasi kompresi uap memiliki dua
keuntungan. Pertama, sejumlah besar energi panas diperlukan untuk merubah
cairan menjadi uap, dan oleh karena itu banyak panas yang dapat dibuang dari
ruang yang disejukkan. Kedua, sifat-sifat isothermal penguapan membolehkan
pengambilan panas tanpa menaikan suhu fluida kerja ke suhu berapapun
didinginkan. Hal ini berarti bahwa laju perpindahan panas menjadi tinggi, sebab
semakin dekat suhu fluida kerja mendekati suhu sekitarnya akan semakin rendah
laju perpindahan panasnya.
Siklus refrigerasi ditunjukkan dalam Gambar 3 dan 4
dan dapat dibagi menjadi tahapan- tahapan berikut:
· 1 – 2. Cairan refrigeran dalam evaporator menyerap panas
dari sekitarnya, biasanya udara, air
atau cairan proses lain. Selama proses ini cairan merubah bentuknya dari cair
menjadi gas, dan
pada keluaran evaporator
gas ini diberi
pemanasan berlebih/ superheated
gas.
· 2 – 3. Uap yang diberi panas berlebih masuk menuju
kompresor dimana tekanannya dinaikkan.
Suhu juga akan meningkat, sebab bagian energi yang menuju proses kompresi
dipindahkan ke refrigeran.
· 3 – 4. Superheated gas bertekanan tinggi lewat dari
kompresor menuju kondenser. Bagian awal
proses refrigerasi (3-3a)
menurunkan panas superheated
gas sebelum gas
ini dikembalikan menjadi bentuk
cairan (3a-3b). Refrigerasi untuk
proses ini biasanya dicapai dengan menggunakan udara
atau air. Penurunan suhu lebih lanjut
terjadi pada pekerjaan pipa dan penerima cairan (3b - 4), sehingga
cairan refrigeran didinginkan ke tingkat lebih rendah ketika cairan ini menuju
alat ekspansi.
Gambar 3. Gambaran skematis siklus
refrigerasi kompresi uap
Gambar 4. Gambaran skematis siklus
refrigerasi termasuk perubahan tekanannya
· 4 – 1. Cairan yang sudah didinginkan dan bertekanan
tinggi melintas melalui peralatan
ekspansi, yang mana akan mengurangi tekanan dan mengendalikan aliran menuju
kondenser harus mampu membuang panas gabungan yang masuk evaporator dan
kondenser. Dengan kata lain: (1 - 2) + (2 - 3) harus sama dengan (3 - 4).
Melalui alat ekspansi tidak terdapat panas yang hilang maupun yang diperoleh.
Jenis-jenis refrigeran yang digunakan dalam sistim kompresi uap
Terdapat berbagai jenis refrigeran yang digunakan
dalam sistim kompresi uap. Suhu refrigerasi yang dibutuhkan sangat menentukan
dalam pemilihan fluida. Refrigeran yang umum digunakan adalah yang termasuk
kedalam keluarga chlorinated fluorocarbons (CFCs, disebut juga Freons): R-11, R-12,
R-21, R-22 dan R-502. Sifat-sifat bahan-refrigeran tersebut diberikan dalam
Tabel 2 dibawah:
Tabel 1. Sifat-sifat refrigeran yang biasa digunakan
* Pada -10 oC
** Pada Standar Tekanan Atmosfir (101,325
kPa)
Tabel 2. Kinerja refrigeran yang biasa digunakan
* Pada
-15 oC Suhu Penguapan, dan 30 oC Suhu Kondenser
** COP carnot = Koefisien Kinerja
=Suhu.Penguapan / (Suhu.Kondensasi. - Suhu.Penguapan.)
Pemilihan refrigeran dan suhu pendingin dan beban
yang diperlukan menentukan pemilihan kompresor, juga perancangan kondenser,
evaporator, dan alat pembantu lainnya. Faktor tambahan seperti kemudahan dalam
perawatan, persyaratan fisik ruang dan ketersediaan utilitas untuk peralatan
pembantu (air, daya, dll.) juga mempengaruhi pemilihan komponen.
? Sistim Refrigerasi Penyerapan Uap
Sistim refrigerasi penyerapan uap terdiri dari:
·
Absorber:
Penyerapan uap refrigeran
oleh absorben atau
adsorben yang cocok, membentuk larutan refrigeran yang
kuat atau kaya dalam absorben/ adsorben
·
Pompa: Pemompaan larutan yang kaya dan menaikan
tekanannya ke tekanan kondenser
· Generator: Destilasi uap dari larutan kaya
menyisakan larutan miskin untuk pendaur ulangan.
Gambar 5: Skema sederhana sistim
pendinginan absorpsi uap
pendinginan absorpsi uap
Chiller absorpsi merupakan sebuah mesin, yang
menghasilkan chilled water dengan menggunakan panas seperti steam, air panas,
gas, minyak, dll. Chilled water diproduksi berdasarkan prinsip bahwa cairan
(yakni refrigeran, yang menguap pada suhu rendah) menyerap panas dari
sekitarnya apabila menguap. Air murni digunakan sebagai refrigeran dan larutan
lithium bromide digunakan sebagai absorben.
Panas untuk sistim refrigerasi absorpsi uap dapat
diberikan oleh limbah panas yang diambil dari proses, generator diesel, dll.
Dalam kasus tersebut sistim absorpsi memerlukan listrik hanya untuk menjalankan
pompa. Tergantung pada suhu yang diperlukan dan biaya energi, mungkin akan
ekonomis apabila membangkitkan panas/steam untuk mengoperasikan sistim
absorpsi.
Evaporator
Refrigeran (air) menguap pada suhu sekitar 4oC pada
kondisi vakum tinggi 754 mm Hg
dalam evaporator.
Air
dingin masuk menuju pipa-pipa
penukar panas dalam evaporator dan memindahkannya
ke refrigeran yang menguap.
Refrigeran yang menguap (uap)
berubah menjadi cairan lagi, sementara panas laten dari proses penguapan
ini mendinginkan air dingin (pada diagram
dari 12 oC hingga 7 oC).
Air dingin kemudian digunakan
untuk refrigerasi.
|
Absorber
Untuk menjaga penguapan, uap
refrigeran harus dibuang dari evaporator dan refrigeran (air) harus dipasok. Uap refrigeran
diserap ke larutan lithium
bromide, yang sesuai untuk menyerap
uap refrigeran dalam absorber.
Panas yang dihasilkan dalam proses absorpsi
secara terus menerus
dikeluarkan dari sistim oleh air pendingin.
Absorpsi juga mencapai
vakum dibagian dalam evaporator.
|
Generator
Tekanan Tinggi
Ketika larutan lithium bromide menjadi encer, kemampuan
menyerap uap refrigeran berkurang.
Untuk menjaga proses absorpsi berlangsung,
larutan lithium bromide yang encer
harus dipekatkan lagi.
Chiller
pengabsorpsi
diberikan
dengan sistim pemekat larutan
yang disebut generator. Media pemanas
seperti steam, air panas, gas atau minyak berfungsi
sebagai larutan pemekat. Larutan pekat dikembalikan ke absorber untuk
menyerap kembali
uap refrigeran.
|
Kondenser
Untuk melengkapi siklus
refrigerasi, dan dengan demikian menjamin refrigerasi berlangsung
terus menerus, maka diperlukan dua fungsi berikut
1. Memekatkan
dan mencairkan uap refrigeran yang teruapkan, yang dihasilkan dalam
generator tekanan tinggi.
2. Memasok air
yang terembunkan ke evaporator
sebagai refrigeran (air) Untuk
dua fungsi tersebut maka dipasang sebuah kondenser.
|
Sistim refrigerasi absorpsi yang menggunakan
Li-Br-air sebagai refrigerannya memiliki Koefisien Kinerja/ Coefficient of
Performance (COP) dalam kisaran 0,65 – 0,70 dan dapat menyediakan chilled water
pada suhu 6,7 oC dengan suhu air refrigerasi 30 oC. Sistim yang mampu memberikan chilled water
pada suhu 3 oC juga tersedia. Sistim yang berdasarkan amoniak beroperasi
diatas tekanan atmosfir
dan mampu beroperasi
pada suhu rendah (dibawah 0oC). Mesin
absorpsi tersedia dengan kapasitas antara 10-1500 ton. Walaupun biaya awal
sistim absorpsi lebih tinggi daripada sistim kompresi namun biaya
operasionalnya lebih rendah jika digunakan limbah panas.
? Refrigerasi evaporatif dalam sistim refrigerasi
absorpsi uap
Terdapat banyak kejadian dimana penyejuk udara AC,
yang menetapkan pengendalian kelembaban hingga 50% untuk kenyamanan manusia
atau untuk proses-proses, dapat digantikan oleh pendingin evaporatif yang
rendah energi dan lebih murah.
Gambar 5. Skema pendinginan evaporatif
Konsepnya sangat sederhana dan sama dengan yang
menggunakan menara pendingin. Udara dibawa
dan bersinggungan dekat
dengan air untuk
mendinginkan udara hingga
suhu mendekati suhu wet bulb. Udara dingin dapat digunakan untuk
refrigerasi kenyamanan atau proses. Kerugiannya adalah bahwa udara kaya akan
kadar air. Udara dingin dapat digunakan untuk kenyamanan atau untuk proses.
Kerugiannya adalah udara akan kaya denganuap air. Meskipun demikian, ini
merupakan alat pendingin yang sangat efisien dengan biaya yang sangat rendah.
Sistim komersial yang
besar menggunakan bantalan
yang diisi selulosa dimana air disemprotkan. Suhu dapat
dikontrol dengan pengontrolan aliran udara dan laju sirkulasi air. Kemungkinan
refrigerasi evaporatif sangat menarik untuk refrigerasi bagi kenyamanan di
daerah kering. Prinsip ini dipraktekkan di industri tekstil untuk proses-proses
tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar