PRAKTIKUM FISIKA DASAR
Lensa
atau kanta adalah sebuah alat untuk mengumpulkan atau menyebarkan
cahaya, biasanya dibentuk dari sepotong gelas yang dibentuk. Alat sejenis
digunakan dengan jenis lain dari radiasi elektromagnetik juga disebut lensa,
misalnya, sebuah lensa gelombang mikro dapat dibuat dari "paraffin
wax".
Lensa paling awal tercatat di Yunani Kuno, dengan
sandiwara Aristophanes The Clouds (424 SM) menyebutkan sebuah gelas-pembakar
(sebuah lensa konveks digunakan untuk memfokuskan cahaya matahari untuk
menciptakan api).
Tulisan Pliny the Elder (23-79) juga menunjukan bahwa
gelas-pembakar juga dikenal Kekaisaran Roma, dan disebut juga apa yang
kemungkinan adalah sebuah penggunaan pertama dari lensa pembetul: Nero juga
diketahui menonton gladiator melalui sebuah emerald berbentuk-konkave (kemungkinan
untuk memperbaiki myopia).
Seneca the Younger (3 SM - 65) menjelaskan efek
pembesaran dari sebuah gelas bulat yang diisi oleh air. Matematikawan muslim
berkebangsaan Arab Alhazen (Abu Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham), (965-1038)
menulis teori optikal pertama dan utama yang menjelaskan bahwa lensa di mata
manusia membentuk sebuah gambar di retina. Penyebaran penggunaan lensa tidak
terjadi sampai penemuan kaca mata, mungkin di Italia pada 1280-an.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Titik fokus suatu lup
menentukan perbesaran yang dihasilkan, oleh karena itu titik fokusnya adalah
besaran yang perlu diketahui (lihat juga dibawah). Dalam penggunaan sehari-hari
jarak titik fokus dari sebuah lup dapat ditentukan dengan percobaan sederhana
cahaya dapat dikumpulkan di satu titik yang berjarak tertentu dari lensa lup.
Apabila cahaya mencapai tingkat energi yang tinggi maka kertas, serpih kayu,
atau lainnya dapat terbakar ketika diletakkan di bawah lup tersebut. Dalam hal
ini cahaya dikumpulkan di sebuah titik yang disebut titik fokus atau titik api
yang sifatnya maya atau semu bukan nyata atau di belakang lensa tersebut.
1.2
TUJUAN PERCOBAAN
Laporan akhir pratikum yang membahas tentang berpa jarak
titik foku sebuah lensa, disusun dengan maksud dan tujuan sebagai berikut:
1.
Memberikan penjelasan
mengenai sistematika dan tata cara pengambilan data pada praktikum percobaan
lensa.
2.
Memberikan pemaparan
mengenai analisa data percobaan dengan pengaplikasian beberapa jenis rumus yang
diduga terkait dengan penentuan harga dan grafik lensa.
3.
Menjabarkan secara
lebih spesifik mengenai definisi dan aplikasi dari titik fokus dan kuat lensa
pada kegiatan sehari - hari terkait hubungannya dengan lensa.
Memberitahukan hubungan pertambahan massa dengan nilai y
= bx + a melalui grafik garis (line chart).
1.3
PERMASALAHAN
Percobaan lensa dilakukan karena adanya pertanyaan
mengenai
1.
Hubungan antara
pertambahan massa dengan nilai y = bx + a yang akan di analisa melalui grafik.
2.
Harga titik fokus
malalui perhitungan secara statis.
3.
Harga kekuatan pada
lensa
4.
Definisi dari titik
fokus dan kekuatan lensa.
1.4
SISTEMATIKA LAPORAN
Laporan ini terdiri
dari lima bab secara garis besar dan berisi tentang percobaan penentuan modulus
elastisitas dari batang kayu, untuk lebih jelasnya maka susunan laporan adalah
sebagai berikut. Bab I Pendahuluan yang di dalamnya berisi tentang latar
belakang, tujuan percobaan, permasalahan, sistematika laporan praktikum. Bab II
Dasar Teori merupakan penjelasan dan ulasan singkat tentang teori dasar yang
mendasari kegiatan percobaan yang dilakukan. Bab III Cara Kerja dan Peralatan,
dalam bab ini menerangkan tentang tata urutan kerja yang dilakukan dalam
melaksanakan kegiatan praktikum serta pengenalan peralatan yang diperlukan
dalam melakukan praktikum. Bab IV Analisa Data dan Pembahasan, dalam praktikum
tentunya kita akan memperoleh data-data sehingga perlu adanya penganalisaan
lebih lanjut karena tidak sempurnanya alat ukur, ketidaktepatan cara mengukur,
tidak sempurnanya alat indera dan lain-lain. Dengan memperhitungkan ralat-ralat
dari data yang diperoleh dalam melakukan praktikum agar mendapatkan data yang
mempunyai ketelitian yang sesuai. Bab V Kesimpulan, memberikan kesimpulan dari
kegiatan praktikum yang dilakukan.
BAB II
DASAR TEORI
2.1
Lensa Sederhana
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang bias dengan minimal
satu permukaan tersebut merupakan bidang lengkung. Beberapa bentuk standar dari
lensa ditunjukkan pada gambar.
Keterangan : Bentuk standar lensa:
(a) lensa positif dan (b) lensa negatif.
Dalam pembahasan tentang lensa, dikenal apa yang dinamakan titik fokus
pertama (F1) dan titik fokus kedua (F2). Titik fokus pertama
merupakan titik benda pada sumbu utama yang bayangannya berada di tempat yang
sangat jauh (tak hingga), sedangkan titik fokus kedua adalah titik bayangan
pada sumbu utama dari benda yang letaknya sangat jauh (tak hingga) seperti
diilustrasikan pada gambar berikut:
Lensa memiliki kemiripan dengan
cermin yang memilki permukaan lengkung. Baik lensa maupun cermin mengenal
istilah : jejari kelengkungan, aperture, dan titik fokus. Bahan lensa berindeks
bias n dan berada di udara yang berindeks bias 1, maka panjang focus lensa (f)
memenuhi persamaan
R1 =
jari-jari permukaan pertama lensa.
R2 =
jari-jari permukaan kedua lensa.
N = indeks bias bahan lensa.
Panjang focus lensa juga dapat
pula ditentukan dari jarak benda ke lensa (o) dan jarak bayangan ke lensa (b),
dalam persamaan
Selain itu, lensa juga memiliki
daya lensa yang bersatuan dioptri atau D. Untuk panjang focus (f) dalam meter,
maka daya lensa (P) dalam dioptri dipenuhi dengan kaitan
Lensa sederhana : hubungan antara jarak benda, bayangan
dan fokus lensa tipis memenuhi persamaan :
Rumus 1 :
Dimana : S =
jarak benda terhadap lensa
S’ = jarak bayangan terhadap lensa
F =
jarak fokus
BENDA
R2
F2
F1 R2 BAYANGAN
S S’
2.2
Lensa Gabungan
Lensa gabungan adalah susunan sederhana dengan
sumbu-sumbu Utama saling berimpit. Pada gambar dibawah terlukis lensa gabungan
yang terdisi dari dua lensa tipis. Untuk harga S1 yang terhingga
letak bayangan yang terjadi steah cahaya memalui lensa ditentukan dengan
menggunakan rumus :
Pada lensa kedua :
Jarak fokus lensa gabungan
ditentukan oleh :
S1 =
jarak benda terhadap lensa 1.
F1 =
jarak fokus lensa 1.
S’1 = jarak bayangan karena lensa 1, diukur
terhadap lensa 1.
S2 = jarak bayangan karena lensa 1, diukur
terhadap lensa 2 berfungsi benda lensa
2.
F2 = jarak fokus lensa 2.
D = jarak antara lensa dan lensa 2.
F = jarak fokus lensa gabungan.
BAB III
PERALATAN DAN
CARA KERJA
3.1
ALAT DAN BAHAN
·
Bohlam sebagai sumber
cahaya
·
Lensa positif dan
negtif yang berada di bangku optic
·
Lensa positif yang
berada di tengah layar
·
Mika bergaris sebagai
benda
·
Papan dari kayu
sebagai tabir atau layar
·
Penggaris
3.2 SUSUNAN ALAT
L : Lampu OB :
Obyek BO : Bangku
Optik
Lpp : Lensa Positif dan layar LP : Lensa Positif LN : Lensa Negatif
P : Layar B : Jarak Bayangan ke lensa
O : Jarak Benda ke Lensa
3.3 CARA KERJA
Tata laksana Percobaan
·
Menentukan Panjang
Fokus Lensa Positif
1, Alat dirangkai
seperti skema diatas
2. o diatur dan b diukur. Nilai b diambil ketika layar
paling tajam
3. o divariasikan dan nilai b dicatat pada setiap variasi
o
·
Menentukan Panjang
Fokus Lensa Negatif
1, Alat dirangkai
seperti skema diatas
2. o diatur dan b diukur. Nilai b diambil ketika layar
paling tajam
3. o divariasikan dan nilai b dicatat pada setiap variasi
o
BAB IV
ANALISIS DATA
Berikut ini data-data yang diperoleh dari percobaan yang
dilakukan.
Dengan percobaan yang kami lakukan maka telah diketahui :
Percobaan I
(Lensa Cembung, +)
NO
|
S + S’
|
S
|
S’
|
X (S + S’)
|
Y (S.S’)
|
X.Y
|
X2
|
1
|
30
|
6,6
|
23,4
|
30
|
154,44
|
4633,2
|
900
|
2
|
35
|
6,4
|
28,6
|
35
|
183,04
|
6406,4
|
1225
|
3
|
40
|
6,1
|
33,9
|
40
|
206,79
|
8271,6
|
1600
|
4
|
45
|
6,0
|
39
|
45
|
234
|
10530
|
2025
|
5
|
50
|
5,9
|
44,1
|
50
|
260,19
|
13009,5
|
2500
|
S
|
|
|
|
200
|
1038,46
|
207692
|
40000
|
S = Jarak benda terhadap Lensa
S’ = Jarak Lensa terhadap bayangan
Percobaan II
(Lensa Gabungan)
Jarak keseluruhan
Lensa Gabungan (S+S’) = 50 cm
NO
|
S1
|
S2
|
d
|
S1’
|
S2’
|
1
|
7,2
|
20
|
12,8
|
42,8
|
30
|
Keterangan :
S = Jarak benda terhadap Lensa 1
S2 = 20 cm sudah ditentukan (Jarak benda terhadap
Lensa 2)
d = Jarak kedua Lensa
S1’ = Jarak Lensa 1 terhadap bayangan
S2’ = Jarak Lensa 2 terhadap bayangan
Penggambaran grafik menggunakan regresi
linear sebagai berikut :
Misalkan persamaan
garis y = bx
+ a, koefisien-koefisien b dan a dapat ditentukan:
dan
b = a =
b = a =
b = a =
b = 5,192 a
= 0,012
maka persamaan garisnya adalah : y = bx + a
y = 5,192x + 0,012
BAB V
TUGAS AKHIR
1.
Buatlah grafik antara
S.S’ terhadap S+S’ dan hitung jarak fokusnya dan kuat lensanya !
2.
Hitunglah jarak fokus
lensa negatif serta kekuatan lensanya !
3.
Hitung indeks bias
lensa masing – masing lensa !
4.
Berilah kesimpulan
dari percobaan yang dilakukan !
JAWAB :
1.
Grafik antara S.S’
dengan S+S’
Grafik : Hasil Data Pengukuran |
Jarak titik fokus
lensa :
+ = atau f =
f1 = = 5,148 f2
= = 5,229
f3 = = 5,169 f4
= = 5,2
f5 = = 5,204
Besar kuat lensa
:
P =
P1 = = 0,194 P2
= = 0,191
P3 = = 0,193 P4
= = 0,192
P5 = = 0,192
2.
Jarak Fokus Lensa
Negatif dan Kekuatan Lensanya
Lensa
S1 = 7,2 S2
= 20 d
= 12,8 S1’ = 42,8 S2’
= 30
=
=
f1 =
0,86 cm
=
=
f1 =
12,04 cm
=
=
=
= 104,1
Kekuatan lensa
P =
= =
0,0096
3.
Indeks Bias Lensa
Indeks bias tidak dapat dihitung karena pada saat
percobaan jari-jari lensa tidak diketahui.
4.
Kesimpulan :
1.
Jarak dari benda ke
lensa (S+) selalu sama walaupun jarak dari benda ke layar S+
+ S+’ di perbesar.
2.
Jarak dari lensa ke
benda (S+’) selalu berubah.
3.
Dalam pengukuran jarak
keadaan bayangan harus terlihat jelas dan nyata.
KESIMPULAN
1.
Jarak dari benda ke
lensa (S+) selalu sama walaupun jarak dari benda ke layar S+
+ S+’ di perbesar.
2.
Jarak dari lensa ke
benda (S+’) selalu berubah.
3.
Dalam pengukuran jarak
keadaan bayangan harus terlihat jelas dan nyata.
4.
Penambahan lensa juga
mempengaruhi titik fokus lensa. Maka untuk alat mukroskop, tropong bintang, dan
lain-lain diperlukan lebih dari satu lensa.
5.
Tetapi ada kekurang
pada penambahan lensa tersebut yaitu kekurang jelasnya bayangan yang
dihasilkan.
Sumber:
Praktikum Fisika Industri-Rudini
Mulya (Industrial Engineering2010)
mau tanya mas broo..kok rumusnya ngk kelihatan ya??boleh di share..lagi penelitian n bikin makalah tentang lensa soalnya..hehehehe
BalasHapuspenting banget soalnya,,thanks
BalasHapus