TEKNIK
KERJA ENERGI LISTRIK
§ MEKANISME PENAGIHAN LISTRIK
PLN biasanya menerapkan
struktur tarif dua bagian dalam
tagihan listrikya untuk
perusahaan besar dan sedang:
? Tagihan Energi –Biaya ini berkenaan dengan energi aktual atau daya aktif (kilowatt
jam atau kWh) yang dipakai
selama satu bulan/ jangka waktu tagihan. Beberapa utilitas saat ini mengenakan tagihan berdasarkan pada energi yang nyata terlihat (kVAh), yang merupakan penjumlahan vektor kWh dan kVArh.
? Tagihan Permintaan Maksimum – Tagihan ini merupakan
tagihan permintaan maksimum yang tercatat selama sebulan/ jangka waktu penagihan dengan laju utilitas
yang sesuai. Maksud
dari
pemberian hukuman/ penalti
bagi beban puncak adalah untuk mendorong pengguna akhir untuk mengurangi beban puncak. Perusahaan dapat mengatur beban puncaknya (misal dengan mengurangi faktor daya) sehingga
akan mengurangi tagihan listrik bulanan, tanpa perlu mengurangi
penggunaan listrik nya.
Komponen lain dari tagihan listrik adalah:
? Hukuman/ penalty atau bonus faktor daya, yang diterapkan oleh hampir seluruh utilitas, adalah mengambilan daya reaktif dari grid.
? Biaya bahan bakar: penyesuaian biaya yang
diterapkan oleh beberapa utilitas untuk menyesuaikan biaya kenaikan bahan bakar terhadap nilai
acuan dasar.
? Tagihan listrik: tagihan tambahan berdasarkan jumlah listrik yang dipakai
? Penyewaan meteran: biaya tetap setiap bulan untuk meteran energi yang dipasang
? Pemakaian daya untuk penerangan dan fan: tagihan yang lebih tinggi
dari biaya listrik yang normal, yang dapat ditagihkan
berdasarkan basis slab atau secara
actual berdasarkan
meteran.
? Tagihan Waktu dalam Sehari (Time Of Day/ TOD):
berbagai tagihan untuk jam beban puncak dan bukan puncak.
? Hukuman/ penalti untuk penggunaan
yang melebihi
permintaan kontrak
PLN memasang sebuah elektromagnetik atau meteran trivector elektronik untuk maksud penagihan, yang mengukur hal- hal berikut:
? Pemakaian maksimum yang tercatat selama sebulan, yang diukur pada interval waktu tertentu (misal 30 menit) dan disetel ulang pada setiap akhir siklus penagihan
? Energi aktif dalam kWh selama siklus penagihan
? Energi reaktif
dalam kVArh selama siklus penagihan dan
? Energi yang nyata kelihatan
dalam kVAh selama siklus penagihan
Suatu kurva permintaan ditunjukkan dalam Gambar 1. Pemakaian yang terukur melebihi yang
ditentukan pada suatu interval waktu dan perhitungan
rata-ratanya
yang terlihat pada garis putus-putus. Pemakaian maksimum akan menjadi pemakaian tertinggi
dari nilai pemakaian yang dicatat
dalam bulan penagihan. Meteran mencatat
hanya jika nilai melampaui nilai pemakaian maksimum
sebelumnya dan
bahkan jika permintaan maksimum rata-ratanya
rendah, industri/fasilitas dipungut biaya berdasarkan pada nilai permintaan maksimum tertinggi yang terukur.
Gambar 1: Kurva Permintaan |
Banyak
konsumen listrik yang telah mengubah dari meteran trivector elektromekanis konvensional ke meteran elektronik, yang memiliki kemampuan yang sangat baik yang dapat membantu utilitas maupun industri. Kemampuan tersebut meliputi:
·
Memori yang besar untuk data harian dan pencatatan seluruh kejadian terkait
·
Ketelitian yang tinggi hingga mencapai tingkat 0,2
·
Kemampuan untuk mencatat
tarif berdasarkan data waktu harian
·
Mencegah terjadinya pengubahan terhadap pencatatan
·
Pengukuran harmonis dan total distorsi
harmonis (THD)
·
Masa layanan yang panjang disebabkan tidak adanya bagian yang bergerak
·
Kemampuan untuk mengakses/download data dari jarak jauh
Analisa kecenderungan
permintaan
listrik dan
komponen biaya
dapat membantu
industri dalam mengidentifikasi area yang memungkinkan untuk menurunkan
tagihan tarif listrik.
§ TRAFO
Apakah yang disebut Trafo?
Trafo
merupakan
suatu
peralatan
listrik
statis,
yang
merubah
energi
listrik
dari tingkat tegangan
yang satu ke tingkat tegangan yang lain. Adanya
alat
ini
memungkinkan untuk menghasilkan energi listrik pada tegangan yang relatif rendah dan mentransmisikannya pada tegangan tinggi dan arus yang rendah,
sehingga akan
mengurangi kehilangan jaringan
dan digunakan
pada tegangan yang aman (lihat Gambar 1).
Gambar 2. Trafo |
Trafo terdiri dari dua
atau lebih kumparan
yang listriknya terisolasi namun kemagnetannya tersambungkan. Kumparan
primernya dihubungkan ke sumber daya
dan kumparan sekundernya dihubungkan ke beban.
Keistimewaan trafo adalah:
· Turns ratio: merupakan
perbandingan antara jumlah kumparan sekunder yang menyala dan jumlah kumparan primer yang menyala (lihat Gambar 3).
·
Tegangan sekunder: tegangan
primer diikalikan turns ratio.
· Ampere-turns: dihitung dengan mengalikan arus dalam kumpara n dengan jumlah nyala.
Ampere-turns primer setara dengan ampere -turns sekunder.
· Pengaturan
tegangan trafo:
persentase kenaikan tegangan
dari beban penuh
ke tanpa beban.
Gambar 3: Rakitan inti dan kumparan trafo tiga fase |
§ Jenis Trafo
Tabel 3 menampilkan daftar dari berbagai jenis trafo
Tabe l 3: Pengelompokan Trafo
Kriteria
|
Jenis
|
Keterangan
|
Berdasarkan pada
tegangan yang masuk
|
Penaik/ Step Up
|
Mengubah LV ke HV
|
Penurun/
Step
Down
|
Mengubah HV ke LV
|
|
Berdasarkan
pengoperasian
|
Trafo Daya
|
Terletak pada
stasiun
daya untuk
menaikan
tegangan dan menangani daya yang besar.
Jenis tegangannya adalah 400 kV, 220kV, 132KV, 66 kV, 33kV dll.
|
Trafo Distribusi
|
Terletak pada sub-stasiun
jaringan distribusi dan
menangani daya
yang rendah. Jenis tegangannya adalah 11kV, 6.6 kV, 3.3 kV, 440V, 230V dll.
|
|
Trafo instrument
|
Digunakan untuk
mengukur tegangan dan
arus
yang tinggi dalam istrumen
pengukuran.
|
|
Berdasarkan Lokasi
|
Luar ruangan
|
Berlokasi diluar
ruangan pada struktur beton atau
struktur tiang besi
|
Dalam ruangan
|
Terletak di dalam gudang berstruktur beton
|
|
Berdasarkan
hubungan
|
Tiga fase
|
Pasokan input dan output
merupakan
tiga fase
(R/Y/B) dengan
atau tanpa netral
|
Satu fase
|
Pasokan input dan output merupakan satu fase
|
Menentukan Kehilangan dan Efisiensi Trafo
Didalam trafo tidak terdapat
bagian yang berputar, sehingga
efisiensinya
berada pada kisaran 96 hingga
99 persen. Kehilangan-kehilangan terutama disebabkan oleh:
? Kehilangan Konstan: hal
ini disebut juga kehilangan besi atau kehilangan inti, yang tergantung
pada bahan
inti dan
sirkuit magnetik
pada alur
flux. Kehilangan
arus Hysteresis dan Eddy merupakan dua komponen kehilangan konstan.
? Kehilangan Variabel: juga disebut
dengan kehilangan beban atau kehilangan tembaga, yang beragam dengan kwadrat arus beban.
Catatan
: Efisiensi trafo
terbaik
terjadi
pada beban bilamana kehilangan konstan
sama dengan kehilangan variabel.
Kehilangan
trafo sebagai persentase arus beban ditunjukkan
pada Gambar 4.
Pabrik pembuat
trafo biasanya memberikan kehilangan tanpa beban (PNO-LOAD) dan dengan beban
penuh (PLOAD
). Hubungan
matematis berikut merupakan kehilangan total (PTOTAL )
pada berbagai kondisi beban pada trafo:
Gambar 4: Kehilangan trafo versus persen pembebanan
FORMULA LISTRIK
Tabel 4 dibawah memuat daftar formula/ rumus paling penting untuk sistim listrik.
Tabel 4: Formula
Dasar yang Berhubungan dengan Sistim Listrik
Istilah
|
Tata Nama &
Satuan
|
Hubungan
Empiris
|
Keterangan
|
Tahanan
|
R (Ohm)
|
= S L /A
|
S= Resistivitas (Ohm-m)
L=Panjang (m)
A=Luas permukaan lintang
(m2 )
|
Tegangan
Reaktansi
|
V (Volt) XL (ohm)
(induksi)
|
= I R
=2 FL
|
I=Arus (Amp)
R=Tahanan (Ohm)
F = Pasokan Frekuensi (Hz) L = Induktansi (Henry)
|
XC (ohm)
(Kapasitansi)
|
= 1/(2 FC)
|
F = Pasokan Frekuensi (Hz) C = Kapasitansi (Faraday)
|
|
Impedansi
|
Z (Ohm)
|
= [(R2 +(XL-XC)2 ]
|
|
Daya Nyata
|
P (Watt)
|
=VICos
(Satu Fase)
=1.732 VICos
(Tiga Fase)
|
V = Tegangan (Volt)
I= Arus (Amp)
Cos =Faktor Daya V=Tegangan
(Volt) I=Arus (Amp)
Cos =Faktor Daya
|
Daya reaktif
|
VAR
|
=1.732 VISin
(Tiga Fase)
|
V=Tegangan (Volt)
I=Arus (Amp)
= Sudut Faktor Daya
|
Istilah
|
Tata Nama &
Satuan
|
Hubungan
Empiris
|
Keterangan
|
Daya Terlihat
|
VA
|
= [(P 2 +(VAR)2 ]
|
P=Daya Nyata
(Watt)
VAR=Daya Reaktif
(VAR)
|
Faktor Daya
|
Cos
|
= P/VA
|
P=Daya Nyata (Watt)
KVA=Daya Terlihat (VA)
|
Efisiensi
|
= Pkeluar/Pmasuk
|
Pkeluar = Daya keluaran
Pmasuk =Daya Masuk
|
|
Rasio Trafo
|
V1 /V2 = N1 /N2
|
V1 =Tegangan Primer (Volt)
V2 =Tegangan Sekunder (Volt)
N1 = Jumlah Turn Primer
N2 = Jumlah
Turn Sekunder
|
|
Penurunan
Tegangan pada Jaringan
|
V (Volt)
|
=IR
|
I=Arus pada Jaringan (Amp)
R=Tahanan Jaringan(Ohm)
|
Kehilangan
Jaringan
|
PJalur (Watt)
|
2
=I R
|
I=Arus pada Jaringan(Amp)
R=Tahanan Jaringan (Ohm)
|
Hubungan
Bintang
|
Vjaringan=1,732 Vfase
Ijaringan = Ifase
|
Vjalur = Tegangan Jaringan (Volt)
Ijalur = Arus Jaringan
Vfase = Tegangan Fase (Volt)
Ifase = Arus Fase (Amp)
|
|
Hubungan
Delta
|
Vjaringan=Vfase
Ijaringan = 1.732 Ifase
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar