KONSERVASI
ENERGI SISTEM
PENERANGAN
§ Lampu neon compact (CFL)
Lampu neon kompak yang tersedia saat ini membuka
seluruh pasar bagi lampu neon. Lampu- lampu ini dirancang dengan bentuk yang
lebih kecil yang dapat bersaing dengan lampu pijar dan uap merkuri di pasaran
lampu dan memiliki bentuk bulat atau segi empat. Produk di pasaran tersedia
dengan gir pengontrol yang sudah terpasang (GFG) atau terpisah (CFN).
Ciri-ciri:
·
Efficacy – 60 lumens/Watt
·
Indeks Perubahan Warna – 1B Suhu
·
Warna – Hangat, Menengah
·
Umur Lampu – 7-10.000 jam
§ Lampu Sodium
Lampu sodium tekanan tinggi
Lampu sodium tekanan tinggi (HPS) banyak digunakan
untuk penerapan di luar ruangan dan industri. Efficacy nya yang tinggi
membuatnya menjadi pilihan yang lebih baik daripada metal halida, terutama bila
perubahan warna yang baik bukan menjadi prioritas. Lampu HPS berbeda dari lampu
merkuri dan metal halida karena tidak memiliki starter elektroda; sirkuit balas
dan starter elektronik tegangan tinggi. Tabung pemancar listrik terbuat dari
bahan keramik, yang dapat menahan suhu
hingga 2372˚F. Didalamnya
diisi dengan xenon
untuk membantu menyalakan
pemancar listrik, juga campuran gas sodium – merkuri.
Gambar Lampu Uap Sodium
|
Gambar Diagram Alir Energi
Lampu Sodium Tekanan Tinggi
Lampu Sodium Tekanan Tinggi
§ Lampu sodium tekanan rendah
Walaupun lampu sodium tekanan rendah (LPS) serupa
dengan sistim neon (sebab keduanya menggunakan sistim tekanan rendah), mereka
umumnya dimasukkan kedalam keluarga HID. Lampu LPS adalah sumber cahaya yang
paling sukses, namun produksi semua jenis lampunya berkualitas sangat jelek.
Sebagai sumber cahaya monokromatis, semua warna nampak hitam, putih, atau
berbayang abu-abu. Lampu LPS tersedia dalam kisaran 18-180 watt. Penggunaan
lampu LPS umumnya hanya untuk penggunaan luar ruang seperti penerangan keamanan
atau jalanan dan jalan dalam gedung, penggunaan watt nya rendah dimana kualitas
warnanya tidak penting (seperti ruangan tangga). Walau demikian, karena
perubahan warnanya sangat buruk, beberapa daerah tidak mengijinkan penggunaan
lampu tersebut untuk penerangan jalan raya.
Ciri-ciri:
·
Efficacy – 100 – 200 lumens/Watt
·
Indeks Perubahan Warna – 3
·
Suhu Warna – Kuning (2.200K)
·
Umur Lampu – 16.000 jam
·
Pemanasan – 10 menit, pencapaian panas – sampai 3
menit
§ Lampu Uap Merkuri
Lampu uap merkuri merupakan model tertua lampu HID.
Walaupun mereka memiliki umur yang panjang dan biaya awal yang rendah, lampu
ini memiliki efficacy yang buruk (30 hingga 65 lumens per watt, tidak termasuk
kerugian balas) dan memancarkan warna hijau pucat. Isu paling penting tentang
lampu uap merkuri adalah bagaimana caranya supaya digunakan jenis sumber HID
atau neon lainnya yang memiliki efficacy dan perubahan warna yang lebih baik.
Lampu uap merkuri yang bening, yang menghasilkan cahaya biru-hijau, terdiri
dari tabung pemancar uap merkuri
dengan elektroda tungsten
di kedua ujungnya.
Lampu tersebut memiliki
efficacy terendah dari keluarga HID, penurunan lumen yang cepat, dan
indeks perubahan warna yang rendah. Disebabkan karakteristik tersebut, lampu
jenis HID yang lain telah menggantikan lampu uap merkuri dalam banyak
penggunaannya. Walau begitu, lampu uap merkuri masih merupakan sumber yang
populer untuk penerangan taman sebab umur lampunya yang mencapai 24.000 jam
dan bayangan taman
yang hijaunya terlihat
seperti gambaran hidup.
Pemancar disimpan di bagian dalam bola lampu yang disebut
tabung pemancar. Tabung pemancar diisi dengan gas merkuri dan argon murni.
Tabung pemancar tertutup di dalam bola lampu yang berada diluarnya, yang diisi
dengan nitrogen.
Gambar Lampu Uap Merkuri |
Ciri-ciri:
·
Efficacy – 50 - 60 lumens/Watt ( tidak termasuk
dari bagian L)
·
Indeks Perubahan Warna – 3
·
Suhu Warna – Menengah
·
Umur Lampu – 16.000 – 24.000 jam, perawatan lumen
buruk
·
Gir pengendali alat elektroda ketiga lebih
sederhana dan lebih mudah dibuat.
·
Beberapa negara telah menggunakan MBF untuk
penerangan jalan dimana lampu kuning SOX dianggap tidak pantas.
·
Tabung pemancar mengandung 100 mg gas merkuri dan
argon. Pembungkusnya adalah pasir kwarsa.
·
Tidak terdapat pemanas awal katoda, elektroda
ketiga dengan celah yang lebih pendek untuk memulai pelepasan
·
Bola lampu bagian luar dilapisi fospor. Hal ini
akan memberi cahaya merah tambahan dengan menggunakan UV, untuk mengkoreksi bias
pelepasan merkuri.
·
Pembungkus kaca bagian luar mencegah lepasnya
radiasi UV
§ Lampu Kombinasi
Lampu kombinasi kadang disebut sebagai lampu
two-in-one. Lampu ini mengkombinasikan dua sumber cahaya yang tertutup dalam
satu lampu yang diisi gas. Salah satu sumbernya adalah tabung pelepas merkuri
kuarsa (seperti sebuah lampu merkuri) dan sumber lainnya adalah kawat pijar
tungsten yang disambungkan secara seri. Kawat pijar ini bertindak sebagai balas
untuk tabung pelepasan yang menstabilkan arus, jadi tidak diperlukan balas yang
lain. Kawat pijar tungsten digulung dengan susunan melingkar pada tabung
pelepasan dan dihubungkan dalam susunan seri.
Lapisan bubuk fluorescent diletakkan ke bagian dalam dinding lampu untuk
mengubah sinar UV yang dipancarkan dari tabung pelepas ke cahaya nampak. Pada
penyalaan, lampu hanya memancarkan cahaya dari kawat pijar tungsten, dan selama
perjalanan sekitar 3 menit, pemancar didalam tabung pelepas melesat mencapai
keluaran cahaya penuh. Lampu ini cocok untuk area anti nyala dan dapat
disesuaikan dengan perlengkapan lampu pijar tanpa modifikasi.
Ciri-ciri:
·
Nilainya biasanya 160 W
·
Efficacy 20 hingga 30 Lm/W
·
Faktor daya tinggi 0,95
·
Umur 8000 jam
§ Lampu Metal Halida
Halida bertindak sama halnya dengan siklus halogen
tungsten. Manakala suhu bertambah maka terjadi pemecahan senyawa halida
melepaskan logam ke pemancar. Halida mencegah dinding kuarsa diserang oleh
logam-logam alkali.
Gambar Lampu Metal Halida
Gambar Diagram Alir Energi
Lampu Metal Halida
Lampu Metal Halida
Ciri-ciri:
·
Efficacy – 80 lumens/Watt
·
Indeks Perubahan Warna – 1A –2 tergantung pada
campuran halida
·
Suhu Warna – 3.000K – 6.000K
·
Umur Lampu – 6.000 – 20.000 jam, perawatan lumen
buruk
·
Pemanasan – 2-3 menit, pencapaian panas – dalam
waktu 10-20 menit
·
Pemilihan warna, ukuran, dan nilainya lebih besar
untuk MBI daripada jenis lampu lainnya. Jenis ini merupakan versi yang
dikembangkan dari dua lampu pelepas dengan intensitas tinggi, dan cenderung
memiliki efficacy yang lebih baik
·
Dengan menambahkan logam lain ke merkuri, spektrum
yang berbeda dapat dipancarkan
·
Beberapa lampu SBI menggunakan elektroda ketiga
untuk memulai penyalaan, namun untuk yang lainnya, terutama lampu peraga yang
lebih kecil, memerlukan denyut penyalaan tegangan tinggi
§ Lampu LED
Lampu LED merupakan lampu terbaru yang merupakan
sumber cahaya yang efisien energinya. Ketika lampu LED memancarkan cahaya
nampak pada gelombang spektrum yang sangat sempit, mereka dapat memproduksi
“cahaya putih”. Hal ini sesuai dengan kesatuan susunan merah-biru- hijau atau
lampu LED biru berlapis fospor. Lampu LED bertahan dari 40.000 hingga 100.000
jam tergantung pada
warna. Lampu LED
digunakan untuk banyak
penerapan pencahayaan seperti
tanda keluar, sinyal lalu lintas, cahaya dibawah lemari, dan berbagai penerapan
dekoratif. Walaupun masih dalam masa perkembangan, teknologi lampu LED sangat
cepat mengalami kemajuan dan menjanjikan untuk masa depan. Pada cahaya sinyal
lalu lintas, pasar yang kuat untuk LED,
sinyal lalu lintas warna merah menggunakan lampu 10W yang setara dengan 196
LED, menggantikan lampu pijar yang menggunakan 150W. Berbagai perkiraan potensi
penghematan energi berkisar dari 82% hingga 93%. Produk pengganti LED,
diproduksi dalam berbagai bentuk termasuk batang ringan, panel dan sekrup dalam
lampu LED, biasanya memiliki kekuatan 2-5W masing-masing, memberikan
penghematan yang cukup berarti dibanding lampu pijar dengan bonus keuntungan
masa pakai yang lebih lama, yang pada gilirannya mengurangi perawatan.
§ Komponen Pencahayaan
Luminer/ Reflektor
Elemen yang paling penting dalam perlengkapan
cahaya, selain dari lampu, adalah reflector. Reflektor berdampak pada banyaknya
cahaya lampu mencapai area yang diterangi dan juga pola distribusi cahayanya.
Reflektor biasanya menyebar
(dilapisi cat atau
bubuk putih sebagai penutup) atau
specular (dilapis atau
seperti kaca). Tingkat
pemantulan bahan reflektor
dan bentuk reflektor berpengaruh
langsung terhadap efektifitas
dan efisiensi fitting.
Reflektor konvensional yang menyebar memiliki tingkat pemantulan 70-80%
apabila baru. Bahan yang lebih baru dengan daya pemantulan yang lebih tinggi
atau semi-difusi memiliki daya pemantulan sebesar 85%. Pendifusi/Diffuser
konvensional menyerap cahaya lebih banyak dan menyebarkannya daripada
memantulkannya ke area yang dikehendaki. Lama kelamaan nilai daya pantul dapat
berkurang disebabkan penumpukan debu dan kotoran dan perubahan warna menjadi
kuning disebabkan oleh sinar UV. Reflektor specular lebih efektif dimana pemantul
ini memaksimalkan optik dan daya pantul specular sehingga membiarkan
pengontrolan cahaya yang lebih seksama dan jalan pintas yang lebih tajam. Dalam
kondisi baru, lampu ini memiliki nilai pantul sekitar 85-96%. Nilai tersebut
tidak berkurang seperti pada reflektor konvensional yang berkurang karena
usia. Bahan yang umum digunakan adalah
alumunium yang diberi perlakuan anoda (nilai pantul 85-90%) dan lapisan perak
yang dilaminasikan ke bahan logam (nilai pantul 91-95%). Menambah (atau
melapisi) alumunium dilakukan untuk mencapai nilai pantul lebih kurang 88-96%.
Lampu harus tetap
bersih agar efektif,
reflektor optik kaca
tidak boleh digunakan dalam
peralatan yang terbuka di industri dimana peralatan tersebut mungkin akan
terkena debu.
Gambar Optik Kaca Luminer
Gear
Gear yang digunakan dalam peralatan pencahayaan
adalah sebagai berikut:
·
Balas: Suatu
alat yang membatasi arus, untuk melawan karakteristik tahanan negatif dari
berbagai lampu pelepas. Untuk lampu neon, alat ini membantu meningkatkan
tegangan awal yang diperlukan untuk memulai penyalaan.
·
Ignitors: Digunakan untuk penyalaan awal lampu
Metal Halida dan uap Sodium intensitas tinggi.
Tabel berikut menyajikan karakteristik kinerja
luminer yang umum digunakan:
Tabel Karakteristik Kinerja Pencahayaan (Luminous) Lampu
Jenis Lampu
|
Lum / Watt
|
Indeks Perubahan Warna
|
Penerapan
|
Umur (Jam)
|
|
Kisaran
|
Rata-rata
|
||||
Lampu pijar
|
8-18
|
14
|
Baik sekali
|
Rumah, restoran,
penerangan umum, penerangan darurat
|
1000
|
Lampu Neon
|
46-60
|
50
|
Lapisan w.r.t yang baik
|
Kantor, pertokoan,
rumah sakit, rumah
|
5000
|
Lampu Neon Kompak
(CFL)
|
40-70
|
60
|
Sangat Baik
|
Hotel, pertokoan, rumah,
kantor
|
8000-10000
|
Merkuri tekanan tinggi
(HPMV)
|
44-57
|
50
|
Cukup
|
Penerangan umum di
pabrik, garasi, tempat parkir mobil, penerangan berlebihan/ sangat
terang
|
5000
|
Lampu halogen
|
18-24
|
20
|
Baik Sekali
|
Peraga, penerangan berlebihan, arena pameran, area konstruksi
|
2000-4000
|
Sodium tekanan tinggi
(HPSV) SON
|
67-121
|
90
|
Cukup
|
Penerangan umum di
pabrik, gudang, penerangan jalan
|
6000-12000
|
Sodium tekanan rendah
(LPSV) SOX
|
101-175
|
150
|
Buruk
|
Jalan raya, terowongan, kanal, penerangan jalan
|
6000-12000
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar