Rabu, 21 Maret 2012

Ilmu Komunikasi




“ RELEVANSI P3-SPS PADA PROGRAM OPERA VAN JAVA DI TRANS 7 “




Gamb : Comedy Show




ü  LATAR BELAKANG MASALAH

Di jaman modern ini kebutuhan manusia akan informasi semakin tinggi. Kebutuhan akan informasi dan hiburan terpenuhi dengan adanya media massa. Media massa terdiri dari media cetak, yaitu surat kabar dan majalah. Dan media elektronik, yaitu radio siaran, televisi, dan media online (internet).

Tampaknya industri kreatif memang berhasil menunjukkan eksistensi dan merasuk ke dalam seluruh sendi kehidupan sosio-culture dan hiburan dalam negeri. Ini dibuktikan juga dalam berbagai program yang ditawarkan dalam dunia pertelevisian kita.

Acara Opera Van Java merupakan sebuah acara komedi  di stasiun televisi Indonesia, Trans 7. Ide acara ini adalah seperti pertunjukan wayang orang pada kebudayaan Jawa. Para wayang itu diperankan oleh beberapa pelawak terkenal.

Komisi penyiaran Indonesia (KPI) meminta agar stasiun-stasiun televisi nasional berhenti menyajikan tayangan-tayangan yang sarat dengan seks, kekerasan, dan materi-materi yang menakutkan sebagaimana yang banyak dikeluhkan masyarakat.

P3-SPS berisikan rangkaian ketetapan tentang batasan-batasan mengenai apa yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan dalam program siaran yang telah diluncurkan KPI sejak Agustus 2004.

Berdasarkan masukan kelompok-kelompok masyarakat maupun pengamatan dalam beberapa bulan terakhir ini, KPI menilai bahwa hampir semua stasiun televisi swasta nasional mengabaikan ketetapan-ketetapan dalam P3-SPS.

Acara Opera Van Java pada mulanya menayangkan isi acaranya dengan mencoba memerhatikan sisi  pelanggaran dengan baik dan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh P3-SPS. Akan tetapi, semakin lama acara program tersebut menjadi lemah dalam menerapkan P3-SPS.
 

ü  RUMUSAN MASALAH

Bagaimana Program Opera Van Java di Trans 7 dalam menerapkan P3-SPS ?

ü  TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui relevansi penerapan P3-SPS  dalam tiap tayangan  di media massa khususnya televisi dan sebagai Bahan evaluasi bagi  lembaga penyiaran.



Sumber Gambar :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar