Semua orang tahu bila mahasiswa identik dengan dunia intelektualitas. hal tersebut adalah wajar menggingat posisi mahasiswa sebagai pemangku gelar “agent of change ” . aktivitas berdiskusi merupakan instrument penting dalam iklim kampus yang seharusnya menjadi weltanschauung (pandangan hidup),terutama dalam mengasah intelektualitas, menumbuhkan rasa percaya diri, dan kepekaan social ditengah derasnya arus teknologi dan informasi.
“ How to be good listener is more difficult than a good speaker” disisi lain diskusi merupakan aktivitas yang sangat urgen,untuk mencari wawasan baru diluar bangku kuliah. meski kegiatan ini terlihat hanya berkumpul dalam menyampaikan gagasan dan pemikiran,sejarah telah mencacat bagaimana kegiatan semacam ini dapat melahirkan sosok manusia yang sanggup mewarnai peradapan.hal ini membentuk karakter mahasiswa agar bersikap openness (terbuka)sehingga menerima berbagai pandangan dan tidak tertutup dengan perubahan. sikap keterbukaan merupakan ciri-ciri orang modern dan dengannya orang dapat melakukan changing (perubahan).
D |
alam keseharian kita masih sering bertanya, “ manakah yang lebih peting akademis atau orgnisasi sich…? ”. Pertanyaan ini seharusnya sudah tidak ada dalam benak kita, “ kenapa harus mengejar akademisi dan kenapa harus ikut berorganissi ?”, Cukup punya alasankah kita..? Karena dua hal tersebut sepatutnya bisa disinergikan dalam pencapaiannya agar kita bisa memenuhi cita-cita perguruan tinggi. lalu apa sich cita-cita perguruan tinggi itu..? menurut Moh. Hatta tugas besar perguruan tinggi itu adalah manusia sosial yang demokrat dan mahasiswa adalah “agent of change, yang memiliki seonggok beban berat akan nasib bangsa kita….mungkin harapan itu adalah anda….!!.”””
“ Perjuangan adalah soal nyali dan keberanian. Bukan soal seberapa besar kemampuan..‼”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar